PAYAKUMBUH
”Soal atlet dan pelatih kami, Pertina, meminta perimbangan. Soalnya, jika tetap diikuti sistem sebelumnya, untuk Porprov XIII Dharmasraya akan diturunkan 15 atlet,” Jentra Elbanto mengungkapkan hal ini dalam silaturahmi KONI dengan Cabor yang digelar marathon, Selasa (18/3) lalu di Payakumbuh.
Idealmya, menurut Sekretaris Pertina Payakumbuh Jentra Elbanto memprotes peruntukan pendanaan bagi kontingen Porprov Kota Payakumbuh, khusus cabang tinju amatir ini, satu orang pelatih untuk dua atlet tinju saja. Sehingga bisa fokus dan berlaga dengan prima.
Dalam pertemuan silaturahmi mengumpulkan data dan temu muka dengan beberapa pengurus cabang olahraga, Ketua KONI Payakumbuh bersama Sekretaris Zulfadjri, Waketum Eri Bestari, Kabid Rena Zurmanuddin, Kabid Humas Dodi Syahputra, bertemu dengan Ketua PDBI Herman R, Ketua Harian Perbakin Osmiral, Sekretaris Pertina Jentra Elbanto.
Temu muka dan silatuirahmi yang dilaksanakan marathon ini, ungkap Dedrizal dilaksanakan agar aspirasi dan guna mengetahui kondisi per cabang olahraga, terkini. KONI Kota Payakumbuh, juga mengingatkan masih ad 6 cabng olahraga yang belum memasukkan proposal pengajuan anggaran untuk 2015.
”Sebab, yang kita takutkan begini. Jikapun anggaran KONI itu jumlahnya besar akumulasi, namun dibagi per cabang jadi kecil, maka jika tidak diajukan proposal anggaran pembinaan, bisa saja nanti malah tidak dapat apa-apa bahkan dicoret dari penerima bantuan,” papar Kabid Rena Zurmanuddin.
Ide dan usulan kemudian dimintakan kepada seluruh yang hadir. Osmiral menyampaikan bahwa untuk cabang menembak saat ini sedang menunggu untuk dilakukan pergantian pengurus. Muscab akan dilaksankan sekitar Juli 2014 nanti.
Khusus cabang olahraga drumband dilaporkan Ketuanya, Herman R, masih nol peralatan. Saat ini atletnya sudah ad dan latihan. Meski harus meminjam-minjam alat, namun PDBI tetap optimis, bisa. Sebab itu, menurut Herman R dukungan KONI selaku Pembina cabang olahraga sangat dibutuhkan lebih baik lagi.
Menyoal pendanaan APBD yang masih tipis, untuk ukuran pembinaan 29 cabang olahraga, maka kreativitas menggaet anggaran dari non APBD perlu digiatkan. Salah satunya, usul yang dikemukakan oleh Kabid Humas Dodi Syahputra bisa melalui tim kajian sponsorship serta pola Bapak Angkat. Hal ini diamini oleh PDBI. Menurut Herman R, telah beberapa iven yang menurunkan atletnya tampil dan berbayar.
”Ini bisa dijadikan andalan dalam menggali potensi sponsorship dan income bagi KONI sebagai pendapatan yang sah dari non APBD,” ujar Dodi Syahputra bersemangat.
Berbagi respon muncul di pertemuan ringkas malam itu. Namun, pertemuan marathon akan terus dilanjutkan demi puncak prestasi olahraga Payakumbuh. Insya Alah.
TRI MEMUJI
Langkah KONI Payakumbuh untuk menggelar pertemuan dengan cabor secara terbuka dan marathon ini dipuji oleh Ketua PSSI Payakumbuh, Tri Venindra. Oleh Tri yang juga Ketua Komisi B DPRD Payakumbuh ini, bahwa soal anggaran olahraga prestasi telah sekuatnya diperjuangkan oleh DPRD.
”Tentunya, kini dituntut kreativitas kita bersama, dengan system terkendali oleh KONI Payakumbuh untuk memaksimalkan penggunaan anggaran, mengefektifkan seluruh potensi dan memperlebar sistem sponsorship. Sehingga, seluruh stakeholder dan masyarkat merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap prestasi olahraga di Payakumbuh,” tegas Tri Venindra.(dsp)