Rangkaian Pekan Informasi Nasional 2013 di Kota Medan (III/Habis)

Rangkaian Pekan Informasi Nasional 2013 di Kota Medan (III/Habis)

LOBI BANTUAN KOMINFO DILANJUTKAN KE JAKARTA

 

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto menjawab langsung pesan singkat Rakyat Sumbar yang ingin berdiskusi lebih lanjut soal Kebijakan Teknologi Informasi dan bantuan peralatan teknis ke seluruh daerah di Sumbar. Katanya, ia menunggu program dan usulan proposal di Jakarta saja. ”Saya, sudah balik ke Jakarta, Sabtu malam lalu. Maaf,” kata Gatot yang lancar berkomunikasi dan membalas setiap pertanyaan via mobile ini.

 

== DODI SYAHPUTRA== DARI KOTA MEDAN

 

Pekan Informasi Nasional 2013 dengan seabrek agenda kegiatannya yang tersebar di Lapangan Merdeka, sudut ke sudut sampai ke hotel-hotel berupa seminar dan lokakarya, tampaknya kurang diminati oleh pemerintah daerah. Terbukti dari Seminar Sehari E-Government yang diikuti oleh Rakyat Sumbar, berdasar pengakuan panitia pelaksana harus diikuti oleh seluruh pemda. Sebab, program E-Government dan Seminar itu sudah diberitahukan jauh hari sebelumnya.

 

Entah kenapa, untuk semalam di Kabupaten Karo, yang berwisata di Berastagi, bergerombol para pejabat Humas dan Kominfo daerah ke sana. Padahal, di Karo, dikatakan panitia pelaksana di Lapangan Merdeka hanya agenda jalan-jalan saja. Inilah yang mengherankan, jika keberangkatan para pejabat ini ke Medan, dari Sumbar khususnya hanya untuk hadir, tanda tangan surat perjalanan dinas yang berujung duit saku, lalu tidak hirau dengan beragam kesempatan yang mestinya dikejar demi kemajuan masyarakat.

 

Beberapa daerah di Sumbar tampaknya ada yang fokus untuk perbantuan Teknologi Informasi ini. Bukan tidak ada. Kabag Humas Kabupaten Dharmasraya Harianto, kalaulah tidak terhalang kerusakan mobil sedari perjalanan ke Tanah Karo, katanya akan menjumpai langsung Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Freddy Tulung yang di Dirjen ini seluruh perbantuan alat dan teknis komunikasi internet berada.

 

Sebab, sebelum berangkat menuju Kota Medan, Rakyat Sumbar yang telah berkomunikasi dengan salah seorang pejabat Kominfo yang Urang Awak, mengatakan saat ini banyak paket bantuan Layanan Internet Kecamatan (LIK), Mobil Layanan Internet Kecamatan (M LIK), serta yang terpenting bantuan media center berupa perangkat bagi pelayanan internet bagi media dan masyarakat. Semuanya disediakan oleh pihak Kominfo bagi daerah yang menjajal permintaan bantuan ke Kementrian Kominfo.

 

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Kota Payakumbuh, Jhon Kennedy mengatakan telah mendapatkan akses ke ranah perbantuan ini. Insya Allah dalam waktu dekat akan menyelesaikan proposal untuk diajukan ke kementrian Kominfo tersebut. Ditambah Kabid Kominfo Pesisir Selatan Berlian yang menyanggupi untuk segera akan menyusun proposal yang sama ke Jakarta. Sementara, pejabat Humas dan  Kominfo di Sumbar lainnya seperti tidak terlihat di arena kegiatan. Entah kemana.

 

Mengamati arena pameran di Lapangan Merdeka, sejak dibuka oleh Mentri Kominfo Tifatul Datuak Tumangguang, rasanya akan sedih. Sebab, hanya di waktu pembukaan saja ramainya. Itupun jika disaksikan dengan kasat mata ramai oleh pejabat pameran, panitia pelaksana serta rombongan daerah saja. Sedangkan, masyarakat Kota Medan tiada tampak meramaikan.

 

Justru, ketika dilayangkan pandang ke samping lapangan, ke arena kuliner ada tenda pameran sebuah merk sepeda motor yang meramaikan kegiatan dari luar arena yang justru lebih ramai. Saat malam, mereka menggelar khusus kegiatan band dan musik gress yang ramainya sampai keluar halaman parkir. Luar biasa. Ini pula yang menjadi bukti bahwa panitia lokal tidak mengemas kegiatan yang berbau hiburan yang menarik pengunjung ke dalam arena pameran yang diprediksi berbiaya milyaran rupiah itu.

 

”Apes. Sepi!” Itu ungkapan jujur para swasta penyewa tenda pameran di stand-stand yang tersebar. Saat ditanyakan hal ini ke panitia lokal, mereka tulak-tundo mengatakan itu tanggung jawab Pemko Medan dan sebaliknya tanggung jawab Pamprov Sumut. Ah, alasan.

 

Bagaimanapun Pekan Informasi Nasional 2013 telah usai. Banyak kumpulan brosur dan merchandise berhasil dikumpulkan oleh para wartawan Payakumbuh yang dibawa oleh Humas ke Medan.

INTEGRITAS NASIONAL

 

Menteri Kominfo Tifatul Sembiring Minggu (25/5) yang lalu selain membuka PIN (Pekan Informasi Nasional) di Lapangan Merdeka Medan di depan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Anggota DPR-RI Ramadhan Pohan, sejumlah pejabat Kementerian Kominfo, para Bupati dan Walikota se Sumatera Utara, para anggota Bakohumas dari berbagai daerah di Indonesia, para anggota KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) yang tidak hanya dari berbagai daerah tetapi juga utusan KIM dari Brunei Darusallam dan Malaysia, serta masyarakat, bahwa kepada para pemangku kepentingan dalam bidang penyebaran informasi untuk tetap komit mendiseminasi informasinya dengan tetap menjaga integritas nasional.

 

”Momentum Hari Kebangkitan Nasional yang menjadi dasar dari penyelenggaraan kegiatan PIN hendaknya mendorong semua pihak untuk saling mensikapi dan mengkritisi dinamika demokrasi secara lebih konstruktif dengan nuansa yang sejuk agar supaya masyarakat juga tidak merasa kebingungan dengan beragam informasi yang beredar dalam hitungan yang sangat cepat,” ujar Tifatul Datuak Tumangguang ini.

 

Di satu sisi dikatakannya, Kementerian Kominfo tidak bertugas untuk mengontrol konten informasi, tetapi menurut Menteri Kominfo, memastikan bahwa infrastruktur telekomunikasi hingga daerah yang paling pelosok wilayah Indonesia dapat terjangkau dengan baik dan lancar melalui program Desa Berdering, PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) dan M PLIK (Mobile PLIK) serta berbagai upaya yang telah dibangun oleh para penyelenggara telekomunikasi dan juga penyiaran.

 

Maka tak heran, ketika penyedia layanan sosial Twitter sempat menawarkan untuk memblock account yang seringkali menyebar informasi ’mencemaskan’, Menteri Kominfo terkesan bijaksana dengan mengatakan tidak. Konten tidak bisa dibatasi. Jika melanggar UU ITE silakan digugat. Kominfo fokus di penyebarluasan kemampuan berkomunikasi dengan lancar. Itu saja.

 

Menteri Kominfo juga sempat mengadakan acara video conference dengan Gubernur Syahrul Yasin Limpo yang berada di Makassar, mengingat pada saat yang bersamaan waktunya berlangsung acara penutupan ICT USO Expo 2013. Pameran ICT USO Expo di Makassar tersebut juga merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo, dan khusus untuk di Makassar tersebut telah dibuka secara resmi oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Syukri Batubara pada tanggal 23 Mei 2013.

 

Gubernur Sulawesi Selatan dalam video conference tersebut merespon positif atas inisiatif dan kebijakan Kementerian Kominfo dalam percepatan pembangunan akses telekomunikasi yang hasilnya mulai banyak dirasakan di Sulawesi Selatan. Respon serupa juga disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara pada awal sambutannya di puncak acara PIN di Medan.

 

Sebagai informasi, sehari sebelumnya pada tanggal 24 Mei 2013 di Medan juga Menteri Kominfo telah membuka secara resmi Forum Bakohumas untuk wilayah Indonesia Bagian Barat. Tifatul Sembiring dalam sambutan pembukaannya menyatakan, bahwa bukan jamannya lagi pejabat humas hanya doing business as usual, karena humas yang ideal harus mampu mengkomunikasikan kepada publik tentang berbagai hal yang terkait dengan institusi yang direpresentasikan secara up to date, akurat, cepat dan kredibel.

 

Forum tersebut menghadirkan sejumlah nara sumber yang sangat berkompeten, di antaranya Wakil Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi Prof Eko Prasodjo, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Freddy H. Tulung, anggota DPR RI Meutya Hafid.

 

SEJUTA ILMU

 

Bagi Rakyat Sumbar yang hadir di tengah-tengah kegiatan Pekan Informasi Nasional III tahun 2013 di Kota Medan, sejuta ilmu baru tumbuh dan menyemangati. Kini, media sangat berkembang pesat. Pertumbuhannya bisa dikatakan dengan deret hitung, tidak lagi dengan deret ukur. Media online, media streaming, media sosial, media warga, serta beragam media lainnya menyediakan ruang informasi tercepat yang bisa diakses.

 

Hanya saja, di Indonesia, khususnya Sumatera Barat, persoalan akses broadband masih menjadi kendala dan hambatan. Pita lebar yang mengangkut data tercepat ini ke konsumen media masih sangat kecil. Sehingga, nilai akses dan mahalnya biaya komunikasi menjadi kendala utama.

 

Bantuan dari Kominfo yang bisa diperjuangkan oleh daerah ke pusat, tentu hanya bagi yang mau memajukan masyarakatnya, sangat terbuka. Oleh para pejabat Kominfo, setiap dihubungi oleh Rakyat Sumbar mengaku pintu kantornya terbuka lebar. Tinggal lagi kemauan untuk menjemput kemajuan yang akan berdampak ke peningkatan ekonomi warga, daerah dan negara itu. Indonesia maju 2014! (***)

 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.